Juni 7, 2025

Rhemagospelradio – Hiburan Analog Dan Digital

Perkembangan dunia hiburan mulai dari radio, televisi hingga kini media sosial internet

Komunitas Idfilm Hidupkan Kembali Seni Fotografi Analog

Seiring bermunculannya kamera digital, keberadaan kamera analog atau film semakin ditinggalkan. Namun tiak halnya bagi idfilm atau Indonesian Analog Photography Enthusiast Community. Komunitas pecinta seni fotografi ini tetap menggunakan kamera film termasuk mencetak secara.

Komunitas ini pertamakali didirikan oleh Benny Asrul dan Tommy Armansyah, dua fotografer profesional yang joker123 gaming begitu setia dengan kamera analog dan tetap konsisten untuk tidak menggunakan kamera digital. Kegemarannya itu kemudian ditularkan kepada para anggota idfilm yang banyak berinteraksi melalui media sosial facebook.

“Komunitas ini jadi wadah kita untuk sharing ilmu dan pengalaman tentang seni fotografi menggunakan kamera analog. Dari situ kita semakin banyak tahu dan akhirnya malah jadi ketagihan,” kata Satya Nugroho, salah satu anggota komunitas idfilm, di Jakarta, Senin (1/6).

Saat ini sudah ada lebih dari 200 member idfilm yang tergabung dalam fanpage idfilm. Tidak hanya berkomunikasi lewat media sosial, anggota komunitas ini juga secara rutin melakukan pertemuan (kopdar). Seperti dua pekan lalu, mereka bersama-sama terbang ke Singapura untuk menghadiri sebuah acara yang menghadirkan Michael Kenna, fotografer asal Inggris yang juga sangat setia dengan kamera analog.

“Pertemuannya memang tidak rutin, karena masing-masing punya profesi yang beragam. Tapi kalau waktunya cocok biasanya kita hunting foto bareng, atau hanya sekedar kumpul-kumpul,” ungkap Satya.

Melalui komunitas ini, orang-orang yang tadinya menganggap fotografi analog itu sulit dan menyita banyak waktu, sekarang malah jadi ketagihan. Salah satunya adalah penyanyi Tompi.

“Tadinya berfikir kalau fotografi analog itu menyita waktu, sekarang saya justru sangat mencintai prosesnya, mulai dari memotret sampai mencetak. Itu membuat saya jadi lebih menghargai hasil karya sendiri,” ujar penyanyi yang juga dokter bedah tersebut.

Selain menjadi tempat sharing tentang seni fotografi analog, keberadaan komunitas ini juga diharapkan dapat membuat masyarakat bisa lebih mengapresiasi karya fotografi analog dan tergerak untuk mencintai format art jenis ini.

“Komunitas idfilm sangat terbuka bagi siapa saja pengguna kamera analog film di Indonesia. Tidak harus fotografer profesional, karena di sini adalah tempat untuk berkumpul, berekspresi dan belajar teknik fotografi analog,” ujar Satya.

Bertempat di Negev Art Gallery & Bar, Jakarta, komunitas idfilm juga menggelar pameran foto pertamanya bertema “Lights and Shadows” pada tanggal 21 Mei – 31 Juli 2015. Ada 32 foto black and white yang diambil menggunakan kamera analog dan juga diproses cetak secara manual (hand printed) dari 18 fotografer.

Baca Juga7 Hiburan Terbaik di Bandung yang Wajib Kamu Coba Saat Liburan

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.